Materi Tentang Mikrobiologi dan
Parasitologi
Bakteri ? Apa yang anda pikirkan jika mendengar kata ini? Umumnya kita
akan takut dengan bakteri, karena kita telah terbiasa dengan anggapan bahwa
bakteri adalah penyebab penyakit. Anggapan itu tidak salah, namun tidak
sepenuhnya benar. Temyata, di alam ini ada juga jenis bakteri yang bermanfaat,
bahkan sangat kita butuhkan. Berikut ini akan kami berikan beberapa contoh
bakteri yang menguntungkan dan merugikan dalam kehidupan sehari-hari:
A.
Bakteri yang Menguntungkan Manusia
Sesungguhnya, lebih dari 90% bakteri
bermanfaat bagi manusia, antara lain sebagai penghasil antibiotik, vitamin,
bahan-bahan makanan, bahan-bahan kimia, bioinsektisida, dan biogas. Selain itu,
bakteri juga bermanfaat bagi lingkungan karena menguraikan sampah-sampah
organik menjadi bahan-bahan anorganik yang merupakan unsur hara bagi tumbuhan.
Berikut ini adalah contoh-contoh bakteri yang bermanfaat bagi manusia dan
lingkungan:
·
Lactobacillus
bulgaricus, Streptococcus thermofillus dan Streptococcus lactis, digunakan
dalam pembuatan yoghurt;
·
Acetobacter
xylinum, digunakan untuk pembuatan nata de coco;
·
Acetobacter
aceti, digunakan untuk pembuatan asam asetat;
·
Streptomyces
griceus, menghasilkan antibiotik sikloheksimid;
·
Streptomyces
erythraeus, menghasilkan antibiotik eritromisin;
·
Bacillus
subtilis, menghasilkan antibiotik subtilisin;
·
Bacillus
subtilis, menghasilkan enzim protease yang digunakan pada industri deterjen;
Rhizobium dan Bradyrhizobium. dapat bersimbiosis
dengan akar tanaman polong-polongan (Leguminoceae) untuk mengikat atau
memfiksasi nitrogen dari udara bebas menjadi nitrat {N03) sehingga dapat
menyuburkan tanaman :
·
Bacillus
thuringiensis, menghasilkan racun yang dapat membunuh serangga hama sehingga
digunakan sebagai bioinsektisida;
·
Brefibacteriumflafum,
digunakan untuk memproduksi asam amino glutamat untuk penyedap masakan;
·
Cellulomonas,
hidup di dalam perut ruminansia untuk membantu proses pencemaan makanan;
·
Thiobacillus
ferro-oxidans dan Thiobacillus thio-oxidans, digunakan untuk penambangan
tembaga, perak dan emas secara biologis;
berbagai jenis bakteri tanah sangat
berjasa pada manusia karena membusukkan' dan menguraikan sampah, sisa-sisa
tumbuhan, dan bangkai hewan ataupun manusia. Bagaimana seandainya di dunia ini
tidak ada bakteri pembusuk dan pengurai
?
Selain yang telah disebutkan di atas,
bakteri juga dapat dimanfaatkan dalam bidang bioteknologi, yaitu dalam teknik
rekayasa genetika. Dalam hal ini bakteri berperan sebagai sumber gen. Gen-gen unggul yang terdapat dalam
DNA bakteri dapat dipotong dan diambil
(diisolasi), kemudian disisipkan pada DNA organisme lain. Dengan teknik
tersebut diharapkan organisme yang telah disisipi gen-gen unggul dari
bakteri tersebut memiliki sifat-sifat atau kemampuan sesuai yang kita
kehendaki. Dalam teknik rekayasa genetika tersebut, DNA bakteri juga dapat
disisipi gen-gen dari organisme lain, semisal gen manusia. Bakteri yang telah
disisipi gen-gen manusia dapat menghasilkan bermacam-macam zat kimia dan
hormon, seperti insulin dan hormon pertumbuhan, yang dapat digunakan sebagai
obat bagi beberapa penyakit pada manusia.
B. Bakteri yang Merugikan
Bakteri yang
merugikan bagi kehidupan manusia, antara lain, sebagai
berikut:
1) Salmonella
typhosa penyebab penyakit tifus,
2) Shigella
dysenteriae penyebab penyakit disentri,
3) Neisseria
meningitidis penyebab penyakit meningitis,
4) Neisseria
gonorrhoeae penyebab penyakit kencing nanah,
5) Mycobacterium
tuberculosis penyebab penyakit tuberkulosis, dan
6) Mycobacterium
leprae penyebab penyakit lepra.
C.
Penyakit-Penyakit Yang Di Sebabkan Karena Infeksi Bakteri
Ø
TUBERKULOSIS PARU (TBC)
Tuberkulosis Paru atau TBC adalah
penyakit yang disebabkan bakteri Mycrobacterium tuberculosi dan Mycrobacterium
bovis. Bakteri tersebut mempunyai ukuran 0,5-4 Mikron x 0,3-0,6, micron dengan
bentuk tipis, lurus atau agak bengkok, bergranular atau tidak mempunyai
selabung, tetapi mempunyai lapisan luar tebal yang terdiri dari lipoid.
Penyakit ini ditularkan melalui udara (droplet nuclei) saat seorang pasien TBC
batuk dan percikan ludah yang mengandung bakteri tersebut terhirup oleh orang
lain saat bernafas.
Ø
DIFTERIA
Difteria adalah penyakit yang jarang
terjadi, biasanya menyerang remaja dan orang dewasa. Penyebab dari penyakit ini
adalah bakteri Corynebacterium diphtheria. Penyakit ini mempunyai dua bentuk
yaitu yang pertama Tipe Respirasi yang disebabkan oleh strain bakteri yang
memproduksi toksin (toksigenetik) yang biasanya mengakibatkan gejala berat
sampai meninggal, sedangkan bentuk yang kedua yaitu Tipe Kutan yang disebabkan
oleh strain toksigenetik maupun non-toksigenetik umumnya gejalanya ringan
dengan peradangan yang tidak khas. Penularan penyakit ini terjadi melalui
droplet saat penderita (karier) batuk, bersin, dan berbicara. Akan tetapi, debu
atau muntahan si penderita juga bisa menjadi media penularan.
Ø
PERTUSIS
Pertusis adalah penyakit infeksi
saluran napas akut yang terutama menyerang anak-anak. Penyakit ini disebabkan
oleh bakteri Bordetella pertusis (Haemophilus pertusis). Bordetella pertusis
termasuk kelompok kokobasilus Gram-negatif, tidak bergerak dan tidak berspora.
Bakteri ini memerlukan media untuk tumbuh seperti media darah-gliserin-kentang
(Bordet-Gengou) yang di tambah penisilin untuk menghambat pertumbuhan organism
lainnya. Bakteri ini berukuran panjang 0,5-1µm dan diameternya 0,2-0,3µm.
Penularan penyakit ini melalui droplet dan sebagian besar bayi tertular oleh
saudaranya dan kadang-kadang oleh orangtuanya.
Ø
TETANUS NEONATORUM
Tetanus adalah penyakit kekakuan
otot (spasme) yg disebabkan oleh eksotoksin (tetanospasmin) dari organism
penyebab penyakit tetanus dan bukan oleh organismenya sendiri. Penyakit ini
disebabkan oleh bakteri Clostridium tatani yang merupakan bakteri Gram-positif
berbentuk batang dengan spora pada sisi ujungnya sehingga mirip dengan pemukul
genderang. Bakteri tetanus bersifat obligat anaerob yaitu berbentuk vegetative
pada lingkungan tanpa oksigen dan rentan terhadap panas serta disinfektan.
Penularannya itu dengan cara Tetanus masuk kedalam tubuh manusia biasanya
melalui luka yang dalam dengan suasana anaerob (tanpa oksigen) sebagai akibat
dari kecelakaan, luka tusuk, luka operasi, karies gigi, pemotong tali pusat,
dll.
Ø
DEMAM TIFOID
Demam Tifoid adalah infeksi akut
pada saluran pencernaan yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi.
Salmonella adalah bakteri Gram-negatif, tidak berkapsul, mempunyai flagella dan
tidak membentuk spora, Penularan Penyakit adalah melalui air dan makanan.
Bakteri salmonella dapat bertahan lama dalam makanan. Penggunaan air minum
secara masal yang tercemar bakteri sering menyebabkan terjadinya KLB. Vektor
berupa serangga juga berperan dalam penularan penyakit.
Ø KUSTA
Penyakit Kusta adalah salah satu
penyakit menular yang masih merupakan masalah yang sangat kompleks. Masalahnya
yang ada bukan dari segi medisnya tetapi juga masalah ekonomi, sosial, budaya,
serta keamanan dan ketahanan nasional. Penyakit kusta bila tidak ditangani
dengan cermat dapat menyebabkan cacat. Penyebab penyakit kusta adalah bakteri
Mycobacterium leprae yang berbentuk batang dengan ukuran panjang 1-8 mikron,
lebar 0,2-0,5 mikron, biasanya berkelompok dan ada yang tersebar satu-satu,
hidup dalam sel, dan bersifat tahan asam (BTA). Bakteri kusta banyak terdapat
pada kulit tangan, daun telinga dan mukosa hidung.
Ø
PES
Pes memiliki nama lain plague,
sampar, La peste dan penyakit ini sudah tertulis di kitab injil. Penyebab
penyakit pes adalah bakteri Yersinia pestis (Pasteurella pestis). Yersinia
pestis adalah basil Gram-negatif, tidak bergerak, dan tidak membentuk spora.
Hewan reservoirnya adalah rodensia (hewan pengerat), antara lain tikus,
kelinci, sedangkan vector penular penyakitnya adalah pinjal (kutu), dll.
Penularan penyakit ini ditularkan melalui cara ini, tikus liar menggigit
manusia, penularan dari manusia ke manusia lainnya terjadi melalui droplet dari
pes paru.
Ø ANTRAKS
Antraks disebut juga malignant
pustule, malignant edema, Charbon, Regpicker disease, atau Woolsorter disease.
Penyakit antraks adalah penyakit ysng disebabkan oleh Bacillus anthracis pada
binatang ternak dan binatang buas yang bisa ditularkan ke manusia. Bacillus
anthracis adalah bakteri Gram-positif, tidak bisa bergerak, berkapsul dan mampu
membentuk spora. Pembentukan spora terjadi pada keadaan aerob dan sedikit
kalsium, yaitu di alam terbuka seperti di tanah atau udara luar. Bakteri ini
mempunyai ukuran 1-2 µm X 5-10 µm, berbentuk batang, ujung batang berbatas
tegas, tersusun berderet-deret yang membentuk formasi seperti ruas bambu.
Penularan antraks pada manusia biasanya melalui cara, kontak langsung dengan
kulit manusia yang lesi,dll.
Ø
LEPTOSPIROSIS
Leptospirosis adalah infeksi akut
yang disebabkan oleh bakteri leptospira. Penyakit ini disebut juga Weil
disease, Canicola fever, Hemorrhagic jaundice, Mud fever, atau Swineherd
disease. Genus Lestospira yang termasuk dalam ordo Spirochaete dari family Trepanometaceae
adalah bakteri yang berbentuk seperti benang dengan panjang 6-12 µm. spesies
Leptospira interrogans adalah spesies yang dapat menginfeksi manusia dan hewan.
Infeksi pada manusia dapat terjadi melalui kontak dengan air, tanah, dan lumpur
yang tercemar bakteri, kontak dengan organ, darah, dan urin hewan terinfeksi,
dll.
Berikut
ini ada 15 (lima belas) jenis penyakit yang disebabkan oleh bakteri pada
manusia, :
1.Tuberculosis disebabkan oleh Mycobakterium Tuberculosis pada Paru-Paru
2.Kolera disebabkan oleh Vibrio Cholera pada Usus Halus
3.Disentri disebabkan oleh Shigella Dysentriae pada Kelenjar Darah
4.Tifus disebabkan oleh Salmonella Typhosa pada Usus Halus
5.Lepra disebabkan oleh Mycobakterium Leprae pada Kulit
6.Pneumonia disebabkan oleh Diplococcus Pneumoniae pada Paru-Paru
7.ISPA disebabkan oleh Streptococcus Pneumoniae pada Saluran Pernapasan Atas
8.Tetanus disebabkan oleh Clostridium Tetani pada Otot
9.Pertusis disebabkan oleh Bordetella Pertusis pada Saluran Pernapasan
10.Dipteri disebabkan oleh Corynebacterium Diphteriae pada Saluran Pernapasan, Kelenjar Lendir,dll
11.Infeksi Traktus Urinarius disebabkan oleh Proteus Vulgaris pada Saluran Kemih
12.Sphilis disebabkan oleh Tropenema Pallidum pada Alat Kelamin
13.Gonorheae disebabkan oleh Neissheria Gonorheae pada Alat Kelamin
14.Trachoma disebabkan oleh Chlamydia Trachomatis pada Mata
15.Meningitis disebabkan oleh Neisseria Meningitis pada Selaput Otak
1.Tuberculosis disebabkan oleh Mycobakterium Tuberculosis pada Paru-Paru
2.Kolera disebabkan oleh Vibrio Cholera pada Usus Halus
3.Disentri disebabkan oleh Shigella Dysentriae pada Kelenjar Darah
4.Tifus disebabkan oleh Salmonella Typhosa pada Usus Halus
5.Lepra disebabkan oleh Mycobakterium Leprae pada Kulit
6.Pneumonia disebabkan oleh Diplococcus Pneumoniae pada Paru-Paru
7.ISPA disebabkan oleh Streptococcus Pneumoniae pada Saluran Pernapasan Atas
8.Tetanus disebabkan oleh Clostridium Tetani pada Otot
9.Pertusis disebabkan oleh Bordetella Pertusis pada Saluran Pernapasan
10.Dipteri disebabkan oleh Corynebacterium Diphteriae pada Saluran Pernapasan, Kelenjar Lendir,dll
11.Infeksi Traktus Urinarius disebabkan oleh Proteus Vulgaris pada Saluran Kemih
12.Sphilis disebabkan oleh Tropenema Pallidum pada Alat Kelamin
13.Gonorheae disebabkan oleh Neissheria Gonorheae pada Alat Kelamin
14.Trachoma disebabkan oleh Chlamydia Trachomatis pada Mata
15.Meningitis disebabkan oleh Neisseria Meningitis pada Selaput Otak
D. mikroorganisme yang berperan dalam
pembentukan makanan dan minuman
Pemanfaatan Mikroorganisme dalam
Bioteknologi. Bioteknologi merupakan cabang ilmu biologi yang
mempelajari pemanfaatan organisme, sistem, atau proses biologi
untuk menghasilkan produk berupa barang atau jasa yang berguna untuk
meningkatkan kesejahteraan manusia. Perkembangan bioteknologi didukung
oleh perkembangan cabang ilmu yang lain yaitu mikrobiologi, genetika,
fisika, kimia biokimia, fisiologi, dan lain-lain. Bioteknologi memberikan
harapan besar untuk meningkatkan kesejahteraan manusia dengan
berbagai terobosan yang dilakukannya.
Mikroorganisme yang berperan
dalam bioteknologi contohnya virus, bakteri, alga, jamur,
maupun protozoa. Alasan penggunaan mikroorganisme dalam
bioteknologi adalah perkembangannya sangat cepat, kemampuan metabolismenya sangat
tinggi, dapat tumbuh di berbagai media, dapat tumbuhdan berkembang tanpa
terpengaruh cuaca dan iklim, pertumbuhannya mudah dikontrol, dan sifat
genetisnya mudah dimodifikasi. Oleh karena itu dalam proses bioteknologi,
mikroorganisme ditumbuhkan dalam kondisi yang optimum
sehingga efisiensi produksi sangat tinggi.
1.
Pemanfaatan Mikroorganisme untuk
Produksi Pangan
Mikroorganisme juga dimanfaatkan sebagai
penghasil bahan pangan yang berprotein tinggi, atau dikenal sebagai
protein sel tunggal (PST). Kelebihan mikroorganisme sebagai
penghasil protein adalah mudah dibudidayakan, pertumbuhannya
sangat cepat, dan kadar proteinnya sangat tinggi yaitu dapat
mencapai 80%. Bandingkan dengan protein pada biji kedelai yang kadarnya
sekitar 45%. Contoh organisme penghasil PST adalah ganggang Chlorella dan
Spirulina.
Perhatikan
beberapa contoh jenis makanan dan mikroorganisme yang berperan dalam
pengolahannya.
Jumlah Kromosom
|
|||||
No.
|
Produk Makanan
|
Bahan Mentah
|
Mikroorganisme Pengolah
|
||
1.
|
Berbagai jenis
kue
|
Tepung gandum
|
Saccharomyces
cerevisiae
|
||
2.
|
Kopi
|
Biji kopi
|
Erwinia
dissolvens
|
||
3.
|
Kecap
|
Kedelai
|
Aspergillus
wentii
|
||
4.
|
Yoghurt
|
Susu
|
L.
bulgaricus & L. acidophilus
|
||
5.
|
Keju
|
Susu
|
Lactobacillus
casei
|
||
6.
|
Nata de
coco
|
Air kelapa
|
Acetobacter
xylinum
|
||
7.
|
Oncom
|
Kacang
tanah
|
Neurospora
crassa
|
||
8.
|
Tape
|
Umbi ketela
pohon
|
Saccharomyces
cerevisiae
|
||
9.
|
Tempe
|
Kedelai
|
Rhizopus oryzae
|
||
10.
|
Sayur asin
|
Sawi hijau
|
Bakteri asam
laktat
|
Berikut ini adalah beberapa contoh
peran mikroorganisme sebagai pengolah makanan.
a. Pemanfaatan Mikroorganisme untuk Membuat Kue/Roti
a. Pemanfaatan Mikroorganisme untuk Membuat Kue/Roti
Dalam pembuatan kue, pada adonan
tepung ditambahkan ragi ke dalam adonan tersebut
. Di
dalam ragi terdapat jamur Saccharomyces cerevisiae. Jamur ini akan berkembang
biak dengan cepat dalam substrat tepung dan memfermentasi adonan
gula (glukosa). Dalam proses fermentasi ini dihasilkan
gelembung-gelembung gas karbon dioksida. Keluarnya gas inilah
yang menyebabkan adonan kue atau roti dapat mengembang.
b. Mikroorganisme untuk Membuat Asinan
Asinan atau acar merupakan hasil
fermentasi bakteri asam laktat (Lactobacillus bulgaricus) yang memberi
rasa masam dan sedikit asin pada bahan-bahan seperti kubis,
mentimun, dan lobak. Pada umumnya, pembuatan acar dilakukan
secara terbuka sehingga memungkinkan bakteri aerob mengubah rasa
menjadi masam.
c. Mikroorganisme untuk Membuat Minuman
Mikroorganisme yang banyak digunakan untuk
membuat minuman adalah kelompok jamur anaerob. Substrat yang
digunakan jamur berupa zat tepung atau karbohidrat. Jamur akan
menghasilkan semacam enzim sehingga dapat memfermentasi tepung menjadi
glukosa dan karbon dioksida. Anggur dibuat dari buah anggur atau buah
yang lain dengan memanfaatkan Saccharomyces cerevisiae
dan Saccharomyces bayanus melalui proses fermentasi.
d. Mikroorganisme untuk Membuat Yogurt
Yogurt adalah sejenis minuman yang berasal
dari susu yang diproses dengan dimanfaatkan mikroorganisme
tertentu. Dalam pembuatan yogurt, susu diuapkan agar lebih kental dan
kadar lemaknya berkurang. Susu kental ini kemudian difermentasikan pada
suhu 45° dengan menggunakan campuran bakteri Streptococcus thermophillus
dan bakteri Lactobacillus bulgaricus. Bakteri Streptococcus
thermophillus pada pembuatan yogurt berfungsi memberi rasa
masam, sedangkan bakteri Lactobacillus bulgaricus memberi aroma dan
rasa yang berbeda. Jadi, kombinasi antara kedua bakteri itulah yang
memberi cita rasa dan aroma pada yogurt.
e. Mikroorganisme untuk Membuat Mentega dan Keju
Mentega dibuat dari susu krim atau susu
skim. Cita rasa dan aroma mentega berasal dari hasil fermentasi bakteri
yang sama seperti bakteri yang digunakan untuk membuat yogurt yaitu
bakteri asam laktat (Lactobacillus bulgaricus). Sedangkan keju juga dibuat
dari susu yang difermentasikan oleh bakteri asam laktat. Pembuatan keju
memerlukan air dadih yang dibuat dari protein susu yang disebut
kasein. Beberapa jenis keju difermentasikan oleh
bakteri Propionibacterium. Jamur lain juga dapat digunakan
untuk membuat keju, misalnya beberapa spesies dari genus Penicillium
untuk membuat keju yang berwarna hijau kebiruan.
2.
Pemanfaatan Mikrobiologi di Bidang Industri
Selain berperan dalam industri makanan,
mikroorganisme juga digunakan dalam industri minuman, industri
kesehatan, industri pakaian, dan industri kayu. Syarat-syarat
mikroorganisme yang dipakai dalam industri adalah sebagai berikut.
- Organisme yang digunakan harus menghasilkan produk yang banyak, stabil, dan tidak membahayakan kesehatan manusia.
- Bahan substrat/tempat hidup mikroorganisme harus murah dan mudah untuk mendapatkannya.
Berikut ini beberapa
industri atau bidang usaha yang memanfaatkan organisme dalam proses
pembuatannya.
a.
Industri Makanan dan Minuman
Dalam industri makanan dan minuman,
mikroorganisme berperan penting untuk menghasilkan berbagai
bahan seperti asam cuka dan minuman fermentasi. Mikroorganisme yang
berperan adalah khamir (jenis jamur uniseluler, contohnya Saccharomyces
cerevisiae). Produk minuman fermentasi berbeda-beda sesuai dengan
bahan mentah dan jenis khamir yang digunakan. Contohnya rum merupakan
hasil fermentasi dari jagung sedangkan anggur merupakan hasil fermentasi
dari sari buah anggur. Khamir yang digunakan pada rum dan anggur adalah
sama-sama dari genus Saccharomyces.
b. Industri Farmasi dan Obat-Obatan
b. Industri Farmasi dan Obat-Obatan
Dalam industri farmasi atau industri
obat-obatan, mikroorganisme menghasilkan antibiotik dan
hormon. Antibiotik adalah zat yang dihasilkan oleh
suatu mikroorganisme yang dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme
lain, khususnya mikroorganisme parasit pada tubuh manusia dan hewan.
Penisilin merupakan antibiotik pertama yang dibuat dalam skala
industri, dihasilkan oleh jamur Penicillium notatum. Contoh lain
adalah neomisin-B dihasilkan oleh Streptomyces fradiae,
streptomisin dihasilkan oleh Streptomyces griseus, dan fumigilin
dihasilkan oleh Aspergillus fumigatus. Hormon juga dapat
dihasilkan oleh mikroorganisme. Contohnya hormon insulin
berguna untuk menolong penderita diabetes melitus. Bahan lain
yang dihasilkan adalah berbagai jenis asam amino, enzim, dan vitamin.
c. Produk Sumber Energi
Melalui bioteknologi, kamu dapat juga
mengubah kotoran hewan, sampah, dan limbah pertanian dijadikan
energi dengan bantuan mikroorganisme. Gas bio atau biogas
adalah hasil fermentasi berbagai mikroorganisme yang
banyak mengandung gas metana. Oleh karena itu gas bio
dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi panas dan
penerangan. Prinsip pembuatan gas bio seperti pada pembentukan gas yang
terjadi pada hewan memamah biak, misalnya sapi. Di dalam lambung sapi,
serat dari rumput yang bercampur air akan diubah oleh bakteri menjadi asam
organik. Kemudian asam organik akan berubah menjadi gas metan dan
karbon dioksida dengan bantuan mikroorganisme seperti Bacterioides,
Clostridium butyrinum, Methanobacterium, Methanobacillus, dan Eschericia
coli.
d. Industri Perminyakan dan Pertambangan
Mikroorganisme digunakan dalam berbagai
bidang perminyakan dan pertambangan. Dalam bidang
perminyakan berperan dalam pembentukan minyak, eksplorasi minyak, dan
pembersihan ceceran minyak. Selain itu beberapa jenis bakteri dapat
dimanfaatkan dalam pemisahan logam dari bijihnya. Contohnya adalah
Thiobacillus ferooxidans. Bakteri ini tumbuh dalam lingkungan asam,
seperti tempat pertambangan dan mampu memisahkan tembaga-tembaga dari
bijinya melalui reaksi kimia. Strain yang lain mampu memisahkan logam besi
dari bijihnya (besi sulfida). Chlorella vulgaris juga dapat melepaskan
emas dari bijihnya dan mengakumulasi emas itu di dalam selnya. Jenis
bakteri yang lain telah digunakan untuk memperoleh kembali
beberapa bijih logam seperti mangan (Mn) dan uranium yang
terdapat pada konsentrasi rendah pada bijih.
Mikroorganisme bermanfaat dalam pertambangan karena alasan-alasan berikut.
- Tidak merusak lingkungan dibandingkan pengolahan dengan bahan kimia.
- Lebih banyaknya mineral yang dapat menggunakan mikroorganisme dalam pengolahannya. Mikroorganisme mampu mengumpulkan mineral dari bijih yang hanya mengandung sedikit mineral. Bijih miskin mineral ini tidak layak diproses secara konvensional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar